Predikat sebagai pocong jantan sedikit lagi bisa gue raih. Setelah semua penjuru kompleks dijabanin, gue pun memutuskan untuk pulang.
Awalnya sih gue santai-santai aja. Sewaktu masuk ke kompleks, gue nggak ngeliat tanda-tanda bakal nemuin kesulitan di daerah ini. Pas udah mau pulang, keadaannya berubah. Ternyata portal jalannya udah ditutup.
” TERNYATA PORTAL JALANNYA UDAH DITUTUP!!!”
Sengaja diulang biar makin tegang.
Posisi portalnya kentang banget. Nggak tinggi, tapi juga nggak pendek-pendek amat. KALAU GUE LOMPATIN udah pasti nggak bakal nyampe. KALAU GUE GELINDING lewat bawah, lebih nggak mungkin lagi. Pocong dari lurah mana yang bisa bangun sendiri dari posisi rebahan? Nggak ada! Berdiri tanpa bantuan adalah hal yang mustahil buat pocong. KALAU PORTALNYA GUE ANGKAT…
Ya, lo pikir aja sendiri… gimana caranya?
Sumpah, gue panik
…
Lompat. Lompat. Lompat.. .!
… Kalau ada pocong (sambil merinding nulisnya), yang bisa bikin saya ketawa ya cuma si Poconggg ini (ingat, pake huruf 3 g di belakang).
Siapa itu Poconggg ?
Poconggg (masih pake 3 huruf “g” di belakang) adalah nama dari seikat pocong (masih sambil merinding nulisnya) yang bisa menulis buku entah pake apaan dan sangat gaul punya banyak follower di twitter (entah gimana juga cara nge-tweet-nya), tapi yang pasti buku tulisan hasil dari pengalaman konyolnya ini sukses bikin saya meringis sambil senyum-senyum sendiri di kursi kereta Fajar yang saya tumpangi beberapa waktu lalu.
Untungnya waktu itu saya duduk sendirian, so nggak perlu permisi kiri kanan untuk sekedar nyengir atau bahkan ketawa kecil ngebaca perjalanan seikat pocong ini lewat bukunya yang berjudul “Poconggg Juga Pocong”
Seikat Pocong ?
Yap, begitulah mahluk bernama Poconggg ini menamai sebutannya, sebab ia merasa tidak pantas untuk disebut sebagai seorang pocong dan bahkan merasa sangat terhina jika harus dipanggil sebagai seekor pocong. So, sebutan “seikat” pocong tampaknya sudah pas mantab melekat di tubuhnya
Meski ada beberapa bagian yang agak hambar bagi saya, tapi buku ini sukses menceritakan banyak kisah lucu termasuk bagaimana “ketrampilan” si Poconggg dalam membuat 3 skenario Film yang (menurutnya) pasti bakalan masuk Box Office Indonesia. 3 skenario film ini muncul akibat kejengahan dia melihat tema-tema film horor Indonesia yang rata-rata mengangkat keseksian dan kesensualan semata. Penasaran bagaimana jalan cerita yang disusun oleh si Poconggg ? baca aja sendiri di bukunya yaa
Pocong yang satu ini ternyata juga punya banyak penggemar, dan kebanyakan cewek (tumben cewek doyan ama pocong .. hehe), kelihatan di bagian akhir buku ini yang mempaparkan aksi gila-gilaan para follower Poconggg di sebuah mall yang foto-fotonya dipajang di buku ini dimana sebagian besar terdiri dari kaum hawa (atau sengaja cuma foto cewek yang dipajang ya conggg ? )
Buku “Poconggg Juga Pocong” mampu membangun image bahwa tidak selamanya horor itu mengerikan. Dengan sentuhan kreativitas, kisah horor dan seram pun bisa berubah menjadi lucu dan menghibur meski tetap saja saya ogah membayangkan rasanya membaca buku ini dengan ditemani p****g beneran.. hii
Selamat berkarya buat Poconggg, ditunggu koleksi sekuel bukunya atau mungkin juga versi layar lebar dari Poconggg Juga Pocong yang siapa tau bisa menyaingi atau bahkan menumbangkan “popularitas” film horor Indonesia seperti Tusuk Jelangkung, Mati Suri, Si Manis Jembatan Ancol, Kuntilanak dan sebagainya. Wah makin banyak mahluk seram ketulis disini, semoga Anda tidak kapok membaca blog ini yah
Ok, buat rekan-rekan yang penasaran dengan buku ini tampaknya masih banyak stok tersedia kok di barisan rak BestSeller di toko-toko buku terdekat di kota Anda (malah ikutan promosi, mana bagian komisinya conggg ? ), atau pesan aja di toko buku online terdekat di internet Anda, harganya terjangkau kok, sekitar 30 ribuan saja.
Silakan baca dan tertawa ngakak bersama Poconggg …
By: Suryo Hadi Utomo
0 Guess What?:
Posting Komentar
Be nice and leave your comment here☺